APAC's healthtech venture capital set to exceed US$5.5b in 2018 | Healthcare Asia Magazine
, Singapore

APAC's healthtech venture capital set to exceed US$5.5b in 2018

China raised more than US$1.1b in Q3.

Healthtech funding in the Asia Pacific (APAC) region in 2018 is on track to reach US$5.5b which is almost four times the funding achieved in 2015, according to Gavin Teo, general partner of venture capital firm B Capital Group.

China, India and Southeast Asia lead in terms of signing healthtech in APAC with deals totalling more than US$5.1b in Q3 2018. Of this, China raised US$5.1b.

“Digital health funding will continue to rise, especially with Chinese investors actively seeking healthtech businesses to invest in,” Teo said.

Also read: Hong Kongers pin hopes on healthcare industry as economy weakens: survey

The announcement was made during the 2018 HealthTech Investor and CEO Summit held in Singapore which featured panel discussions on new technologies such as artificial intelligence (AI) and blockchain, as well as their impact on the healthcare landscape.

During the event, Indonesian startup Halodoc was also crowned the most innovative healthtech startup following its mission to improve the access to healthcare in Indonesia by delivering medicines in less than one hour via its partner Go-Jek.

“AI’s potential benefits are far-reaching and in healthcare it could help people to stay healthy via applications that put them in control of their health and wellbeing to medical diagnostics and drug discovery, AI applied research and applications are already taking hold in healthcare,” Element AI head of ASEAN & global manufacturing leader Luis Fernando Gonzalez added.

The healthtech industry is clearly booming and we anticipate this momentum to spill over to 2019, with a growing healthtech investment in the region and the strong positioning of healthtech startups in Asia, Galen Growth Asia co-founder and CEO Julien de Salaberry said. 

Pemindaian AI terkini meningkatkan diagnosa di Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital

Rumah sakit di Taiwan ini menggunakan teknologi endoskop yang dibantu AI untuk mendeteksi polip dan kamera resolusi tinggi untuk telemedis.

KFSHRC Saudi bertumpu pada inovasi untuk mentransformasi layanan kesehatan

Rumah sakit ini mempercepat adopsi teknologi baru untuk memposisikan dirinya sebagai pemimpin global di bidang kedokteran.

Angkor Hospital merencanakan pusat trauma untuk anak-anak

Fasilitas ini akan memiliki ICU, ruang gawat darurat, ruang operasi, dan bangsal bedah.

Bali International Hospital dan HK Asia Medical mendirikan pusat jantung baru

Fasilitas ini akan menawarkan diagnostik, operasi invasif minimal, dan perawatan pasca operasi.

Pasar pencitraan medis Indonesia diproyeksikan tumbuh 6,12% CAGR hingga 2030

Salah satu pendorong utama adalah peningkatan inisiatif yang dipimpin pemerintah.

Rumah Sakit Pusat Kamboja beralih ke adopsi teknologi untuk meningkatkan layanan jantung

Salah satu teknologi kunci mereka adalah mesin ECMO untuk mendukung hidup yang berkepanjangan dalam kondisi kritis.

Ekspor farmasi Indonesia diperkirakan tumbuh 7,7% CAGR hingga 2028

Berkat upaya pemerintah dan aturan investasi baru untuk meningkatkan produksi domestik.

Jepang dan Indonesia tandatangani MoU untuk pelatihan perawat dan pekerja perawatan

Kemitraan ini bertujuan membimbing tenaga kesehatan Indonesia agar memenuhi standar tenaga kerja profesional Jepang.

Pusat gigi nasional Singapura berada di garda terdepan layanan gigi digital

Teknologi pemindaian intraoralnya menggantikan metode pencetakan gigi tradisional.

Inovasi medis global dan solusi berbasis AI menjadi sorotan

Medical Taiwan 2024 menghadirkan 280 peserta dari 10 negara dan mendorong integrasi teknologi dalam layanan kesehatan.