Medical device FDIs to extend slump in 2020 | Healthcare Asia Magazine
, Singapore

Medical device FDIs to extend slump in 2020

India’s foreign investments into the sector crashed 60% in 2017 and 2018 down to $67m.

Foreign direct investment (FDI) in the Asian medical device sector is likely to decrease in 2019-2020, due to increasing headwinds such as tougher regulations and other external pressures, a report by Fitch Solutions revealed.

In India, FDI has been weak in the wake of an increasingly aggressive stance on medical device pricing, which saw the imposition of drastic price caps on some medical devices. The latest available data from the Department of Industrial Policy and Promotion (DIPP) showed that FDI in the medical device sector fell by around 60% in 2017 and again in 2018, down to $67m (IND4.7b).

“This marked a sharp reversal from 2016, when FDI investment nearly tripled to $439m (IND29.4b), following a decision to include medical devices on the FDI automatic route,” Fitch Solutions said.

Meanwhile in Malaysia, FDI also slowed sharply in 2018 with the Malaysian Investment Development Authority (MIDA) only approving projects valued at $150m (MYR600m), down from $363m (MYR1.6b) in 2017. FDI slowed in 9M 2018 amidst concerns over the new government’s foreign investment policy, but picked up again in Q4 2018 following assurances by prime minister Mahathir Mohamad that Malaysia will continue to retain a business-friendly attitude. 

“We also note that Johnson & Johnson shut down its intraocular lens plant in Kulim in September 2018,” Fitch Solutions added. The plant, which opened less than three years ago, was designed to produce more than four million lenses a year with a 95% export ratio and the closure has already contributed to a sharp fall in exports of artificial body parts.

“However, we highlight that some ASEAN countries may benefit in the longer term as companies may switch manufacturing from China amidst its tensions with the US,” the firm said.

The report noted how medical thermometer developer Terumo is aiming to double its manufacturing capacity in Vietnam, which is focused on interventional therapeutics, and has announced plans to expand manufacturing of IV catheters in the Philippines. 

Pemindaian AI terkini meningkatkan diagnosa di Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital

Rumah sakit di Taiwan ini menggunakan teknologi endoskop yang dibantu AI untuk mendeteksi polip dan kamera resolusi tinggi untuk telemedis.

KFSHRC Saudi bertumpu pada inovasi untuk mentransformasi layanan kesehatan

Rumah sakit ini mempercepat adopsi teknologi baru untuk memposisikan dirinya sebagai pemimpin global di bidang kedokteran.

Angkor Hospital merencanakan pusat trauma untuk anak-anak

Fasilitas ini akan memiliki ICU, ruang gawat darurat, ruang operasi, dan bangsal bedah.

Bali International Hospital dan HK Asia Medical mendirikan pusat jantung baru

Fasilitas ini akan menawarkan diagnostik, operasi invasif minimal, dan perawatan pasca operasi.

Pasar pencitraan medis Indonesia diproyeksikan tumbuh 6,12% CAGR hingga 2030

Salah satu pendorong utama adalah peningkatan inisiatif yang dipimpin pemerintah.

Rumah Sakit Pusat Kamboja beralih ke adopsi teknologi untuk meningkatkan layanan jantung

Salah satu teknologi kunci mereka adalah mesin ECMO untuk mendukung hidup yang berkepanjangan dalam kondisi kritis.

Ekspor farmasi Indonesia diperkirakan tumbuh 7,7% CAGR hingga 2028

Berkat upaya pemerintah dan aturan investasi baru untuk meningkatkan produksi domestik.

Jepang dan Indonesia tandatangani MoU untuk pelatihan perawat dan pekerja perawatan

Kemitraan ini bertujuan membimbing tenaga kesehatan Indonesia agar memenuhi standar tenaga kerja profesional Jepang.

Pusat gigi nasional Singapura berada di garda terdepan layanan gigi digital

Teknologi pemindaian intraoralnya menggantikan metode pencetakan gigi tradisional.

Inovasi medis global dan solusi berbasis AI menjadi sorotan

Medical Taiwan 2024 menghadirkan 280 peserta dari 10 negara dan mendorong integrasi teknologi dalam layanan kesehatan.