Malaysia's medtech sector stages turnaround as investments pick up | Healthcare Asia Magazine
, Malaysia

Malaysia's medtech sector stages turnaround as investments pick up

Domestic direct investments more than doubled in 2018 to $372m.

After a dismal year that saw foreign direct investments plunge 62% in 2018, Malaysia’s medical technology sector is bouncing back following a $24.7m capital injection by a US-based medtech firm’s $24.7m (MYR100m) into the country’s health sector, a report by Fitch Solutions revealed.

US-based medtech firm Edwards Lifesciences will establish a regional business service centre in Eco City Kuala Lumpur, which will provide support functions such as finance, IT, supply chain, human resource, digital health, marketing and quality assurance to seven offices across Japan and the broader APAC region.

Also read: Medical device FDIs to extend slump in 2020

In 2018, the Malaysian Investment Development Authority (MIDA) approved projects valued at $160m (MYR600,000), down from $363m (MYR1.6b) in 2017.

“The fall in 2018 in part reflects the completion of B. Braun’s major investment programme culminating in the opening of five new and enhanced production plants in April 2018,” Fitch Solutions said.

That said, domestic direct investment (DDI) more than doubled in 2018 to $372m (MYR1.5b), bringing up the 2018 investments to only slightly lower than 2017 at $516m (MYR2.1b).

A total of 28 projects were approved by MIDA, including a $24.2m project by JLL Malaysia to manufacture balloon and electrophysiology catheters, an $18.9m project by Pentax Medical (Penang) to produce endoscopic and surgical devices, and a $17.4m project by Japan Lifeline to establish a production facility for cardiac rhythm management devices.

Also read: Medical device revenues to dip in 2020 as R&D expenses rise

In a bid to revive foreign investment momentum and maintain its international competitiveness, local authorities have eased existing policies and introduced new measures.

It launched the Industry4WRD national policy on Industry 4.0 in 2018, which laid out Malaysia’s vision for the manufacturing sector for the next 10 years. It is expected to drive digital transformation of the country’s manufacturing and related services sectors.

Additionally, in March 2019, finance minister Lim Guan Eng opened the ‘MYR3bn Industry Digitalisation Transformation Fund’, which offers companies an annual interest subsidy of 2% on the financing taken to upgrade their production technology. 

Pemindaian AI terkini meningkatkan diagnosa di Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital

Rumah sakit di Taiwan ini menggunakan teknologi endoskop yang dibantu AI untuk mendeteksi polip dan kamera resolusi tinggi untuk telemedis.

KFSHRC Saudi bertumpu pada inovasi untuk mentransformasi layanan kesehatan

Rumah sakit ini mempercepat adopsi teknologi baru untuk memposisikan dirinya sebagai pemimpin global di bidang kedokteran.

Angkor Hospital merencanakan pusat trauma untuk anak-anak

Fasilitas ini akan memiliki ICU, ruang gawat darurat, ruang operasi, dan bangsal bedah.

Bali International Hospital dan HK Asia Medical mendirikan pusat jantung baru

Fasilitas ini akan menawarkan diagnostik, operasi invasif minimal, dan perawatan pasca operasi.

Pasar pencitraan medis Indonesia diproyeksikan tumbuh 6,12% CAGR hingga 2030

Salah satu pendorong utama adalah peningkatan inisiatif yang dipimpin pemerintah.

Rumah Sakit Pusat Kamboja beralih ke adopsi teknologi untuk meningkatkan layanan jantung

Salah satu teknologi kunci mereka adalah mesin ECMO untuk mendukung hidup yang berkepanjangan dalam kondisi kritis.

Ekspor farmasi Indonesia diperkirakan tumbuh 7,7% CAGR hingga 2028

Berkat upaya pemerintah dan aturan investasi baru untuk meningkatkan produksi domestik.

Jepang dan Indonesia tandatangani MoU untuk pelatihan perawat dan pekerja perawatan

Kemitraan ini bertujuan membimbing tenaga kesehatan Indonesia agar memenuhi standar tenaga kerja profesional Jepang.

Pusat gigi nasional Singapura berada di garda terdepan layanan gigi digital

Teknologi pemindaian intraoralnya menggantikan metode pencetakan gigi tradisional.

Inovasi medis global dan solusi berbasis AI menjadi sorotan

Medical Taiwan 2024 menghadirkan 280 peserta dari 10 negara dan mendorong integrasi teknologi dalam layanan kesehatan.