Asia Pacific to ramp up investment on healthcare capacity | Healthcare Asia Magazine
, Singapore

Asia Pacific to ramp up investment on healthcare capacity

Even markets with better capacity faced issues such as manpower shortage.

Asia Pacific markets are expected to focus on investments to ramp up healthcare capacity in the longer term, particularly for healthcare systems that have faced severe undersupply, according to a report from L.E.K. Consulting.

The pandemic has highlighted critical shortage of hospital beds and other healthcare infrastructure in several APAC countries, the report noted. In India, hospital bed ratio is far below the WHO standard, as normal bed occupancy is around 65%. This was exacerbated by overcrowding during the pandemic.

Similarly, Indonesia faced a lack of hospital beds, isolation wards, ventilators and doctors.

Even for markets with better healthcare capacity, the report found that the pandemic highlighted specific issues, making them likely to put resources into contingency plans to meet possible future surges in demand. For instance, Japan saw a crippling manpower shortage in hospitals in mid-April despite its high hospital bed to population ratio.

"Markets could likely consider other contingency measures, such as converting facilities for medical purposes and increasing public-private hospital partnerships, which will increase surge capacity," the report stated.

APAC may also look into building self-sufficiency for medicines and devices in the longer term. Governments could introduce policies to hike local production and expand national stockpiles in a move to better ensure self-sufficiency.

Already, India is offering incentives for local manufacturing of drugs, where it previously imported up to 65% of APIs. South Korea is also seeking to become self-sufficient in essential pharma products by 2029, especially for those required for contagious diseases.

For the same reason, markets could also build infrastructure such as manufacturing facilities and storage facilities for inventory. For instance, India is building medical device parks to increase medical device production.

However, this is still unlikely to eliminate global trade of drugs and devices. "Markets will still rely on others that have specialised in certain products, but there will be closer examination of supplies and more built-in safeguards to bolster supply chain security," the report added.

Pemindaian AI terkini meningkatkan diagnosa di Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital

Rumah sakit di Taiwan ini menggunakan teknologi endoskop yang dibantu AI untuk mendeteksi polip dan kamera resolusi tinggi untuk telemedis.

KFSHRC Saudi bertumpu pada inovasi untuk mentransformasi layanan kesehatan

Rumah sakit ini mempercepat adopsi teknologi baru untuk memposisikan dirinya sebagai pemimpin global di bidang kedokteran.

Angkor Hospital merencanakan pusat trauma untuk anak-anak

Fasilitas ini akan memiliki ICU, ruang gawat darurat, ruang operasi, dan bangsal bedah.

Bali International Hospital dan HK Asia Medical mendirikan pusat jantung baru

Fasilitas ini akan menawarkan diagnostik, operasi invasif minimal, dan perawatan pasca operasi.

Pasar pencitraan medis Indonesia diproyeksikan tumbuh 6,12% CAGR hingga 2030

Salah satu pendorong utama adalah peningkatan inisiatif yang dipimpin pemerintah.

Rumah Sakit Pusat Kamboja beralih ke adopsi teknologi untuk meningkatkan layanan jantung

Salah satu teknologi kunci mereka adalah mesin ECMO untuk mendukung hidup yang berkepanjangan dalam kondisi kritis.

Ekspor farmasi Indonesia diperkirakan tumbuh 7,7% CAGR hingga 2028

Berkat upaya pemerintah dan aturan investasi baru untuk meningkatkan produksi domestik.

Jepang dan Indonesia tandatangani MoU untuk pelatihan perawat dan pekerja perawatan

Kemitraan ini bertujuan membimbing tenaga kesehatan Indonesia agar memenuhi standar tenaga kerja profesional Jepang.

Pusat gigi nasional Singapura berada di garda terdepan layanan gigi digital

Teknologi pemindaian intraoralnya menggantikan metode pencetakan gigi tradisional.

Inovasi medis global dan solusi berbasis AI menjadi sorotan

Medical Taiwan 2024 menghadirkan 280 peserta dari 10 negara dan mendorong integrasi teknologi dalam layanan kesehatan.