Delhi reveals $19m digital info management project for hospitals | Healthcare Asia Magazine
, India

Delhi reveals $19m digital info management project for hospitals

It also announces the addition of nearly 7,000 new beds, which will all be available in mid-2022.

The Delhi government announced a $19m (Rs 139 crore) healthcare management digitisation project to connect all hospitals in the national capital territory under one digital platform. The cabinet has approved the project and the funding to set up a health information management system (HIMS), with the contract awarded to NEC Corporation India Private Limited.

Chief Minister Arvind Kejriwal said, “All hospitals in Delhi are being connected on a common platform and a portal will inform how many beds are empty in which hospital, which medicines are available in what quantity. You will know staff position, medical position, how many ventilators are vacant. You won’t need to form long lines at hospitals, you can fix an appointment with doctors over the phone and go according to your convenience.”

A government statement says all patient care-related services, such as hospital administration, budgeting, and planning, supply chain management, and back-end services will be included in the system. QR code-based health cards will be issued to Delhi citizens and will be made available online. Voter ID, demographics from the population registry, basic clinical information, and family mapping will be integrated into the HIMS for seamless exchange.

Surveys and distribution of the cards will be done through a door-to-door campaign. The system is expected to be launched in mid-2022.

Kejriwal also announced the cabinet's approval of setting up 6,836 new beds in all Delhi government hospitals.

According to Kejriwal, “This is a 70% increase. This is not a small thing. These will be ready in six months. We can be prepared for the third wave [of COVID-19 cases] if it comes. Even if it doesn’t, these will be ready for the people of Delhi.”

Follow the link s for more news on

Pemindaian AI terkini meningkatkan diagnosa di Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital

Rumah sakit di Taiwan ini menggunakan teknologi endoskop yang dibantu AI untuk mendeteksi polip dan kamera resolusi tinggi untuk telemedis.

KFSHRC Saudi bertumpu pada inovasi untuk mentransformasi layanan kesehatan

Rumah sakit ini mempercepat adopsi teknologi baru untuk memposisikan dirinya sebagai pemimpin global di bidang kedokteran.

Angkor Hospital merencanakan pusat trauma untuk anak-anak

Fasilitas ini akan memiliki ICU, ruang gawat darurat, ruang operasi, dan bangsal bedah.

Bali International Hospital dan HK Asia Medical mendirikan pusat jantung baru

Fasilitas ini akan menawarkan diagnostik, operasi invasif minimal, dan perawatan pasca operasi.

Pasar pencitraan medis Indonesia diproyeksikan tumbuh 6,12% CAGR hingga 2030

Salah satu pendorong utama adalah peningkatan inisiatif yang dipimpin pemerintah.

Rumah Sakit Pusat Kamboja beralih ke adopsi teknologi untuk meningkatkan layanan jantung

Salah satu teknologi kunci mereka adalah mesin ECMO untuk mendukung hidup yang berkepanjangan dalam kondisi kritis.

Ekspor farmasi Indonesia diperkirakan tumbuh 7,7% CAGR hingga 2028

Berkat upaya pemerintah dan aturan investasi baru untuk meningkatkan produksi domestik.

Jepang dan Indonesia tandatangani MoU untuk pelatihan perawat dan pekerja perawatan

Kemitraan ini bertujuan membimbing tenaga kesehatan Indonesia agar memenuhi standar tenaga kerja profesional Jepang.

Pusat gigi nasional Singapura berada di garda terdepan layanan gigi digital

Teknologi pemindaian intraoralnya menggantikan metode pencetakan gigi tradisional.

Inovasi medis global dan solusi berbasis AI menjadi sorotan

Medical Taiwan 2024 menghadirkan 280 peserta dari 10 negara dan mendorong integrasi teknologi dalam layanan kesehatan.