Medical travel in Asia rebounding: IHH | Healthcare Asia Magazine
, APAC

Medical travel in Asia rebounding: IHH

The rebound is caused by vaccination progressing and borders reopening across Asia.

Demand for medical tourism is starting to rebound and will grow beyond pre-pandemic levels as border restrictions ease, according to IHH Healthcare.

In an interview with Nikkei Asia, CEO Kelvin Loh said vaccination programmes progressing and borders reopening across Asia will make international patients return, and demand for medical tourism will surpass pre-pandemic levels in the longer term. He added border controls introduced by several countries to combat COVID-19 dampened medical tourism.

The hospital group highlighted returning patients in various countries. In Turkey, where IHH earned 16% of its revenue from medical tourism, patient numbers returned to normal within a month or two after the country reopened its borders. In Singapore, the company's hospitals received hundreds of bookings within a week of the city-state extending its quarantine-free entry scheme to Indonesia in late 2021. Before COVID, a quarter of IHH's total inpatient revenue in Singapore was from international patients.

The underlying dynamic for medical travel in Asia is the region's economic growth. Economic development tends to outpace the rate of medical development in certain countries, so anyone who wants and can afford something that they cannot find locally will go abroad to get it. Healthcare in neighbouring countries, such as Indonesia, is improving but is not yet to the point where it takes away the necessity or desire for medical travel by those with the means to pay for it.

Amongst other key strategies to tap growing medical demand will be investments in technology, such as artificial intelligence that could improve the speed and accuracy of care.

Pemindaian AI terkini meningkatkan diagnosa di Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital

Rumah sakit di Taiwan ini menggunakan teknologi endoskop yang dibantu AI untuk mendeteksi polip dan kamera resolusi tinggi untuk telemedis.

KFSHRC Saudi bertumpu pada inovasi untuk mentransformasi layanan kesehatan

Rumah sakit ini mempercepat adopsi teknologi baru untuk memposisikan dirinya sebagai pemimpin global di bidang kedokteran.

Angkor Hospital merencanakan pusat trauma untuk anak-anak

Fasilitas ini akan memiliki ICU, ruang gawat darurat, ruang operasi, dan bangsal bedah.

Bali International Hospital dan HK Asia Medical mendirikan pusat jantung baru

Fasilitas ini akan menawarkan diagnostik, operasi invasif minimal, dan perawatan pasca operasi.

Pasar pencitraan medis Indonesia diproyeksikan tumbuh 6,12% CAGR hingga 2030

Salah satu pendorong utama adalah peningkatan inisiatif yang dipimpin pemerintah.

Rumah Sakit Pusat Kamboja beralih ke adopsi teknologi untuk meningkatkan layanan jantung

Salah satu teknologi kunci mereka adalah mesin ECMO untuk mendukung hidup yang berkepanjangan dalam kondisi kritis.

Ekspor farmasi Indonesia diperkirakan tumbuh 7,7% CAGR hingga 2028

Berkat upaya pemerintah dan aturan investasi baru untuk meningkatkan produksi domestik.

Jepang dan Indonesia tandatangani MoU untuk pelatihan perawat dan pekerja perawatan

Kemitraan ini bertujuan membimbing tenaga kesehatan Indonesia agar memenuhi standar tenaga kerja profesional Jepang.

Pusat gigi nasional Singapura berada di garda terdepan layanan gigi digital

Teknologi pemindaian intraoralnya menggantikan metode pencetakan gigi tradisional.

Inovasi medis global dan solusi berbasis AI menjadi sorotan

Medical Taiwan 2024 menghadirkan 280 peserta dari 10 negara dan mendorong integrasi teknologi dalam layanan kesehatan.