Rise in Indian medicine exports may cause patent woes in Australia: Fitch | Healthcare Asia Magazine
, Singapore
150 views

Rise in Indian medicine exports may cause patent woes in Australia: Fitch

India's weak IP laws could be an issue for drug manufacturers in Australia.

Generic medicine exports from India could exacerbate intellectual property (IP) problems in Australia due to weak patent law enforcement, Fitch Solutions, a credit rating agency, warned.

The warning stemmed from the pharmaceutical trade between India and Australia following the bilateral trade agreement signed on 2 April. This trade aims to raise generic medicine access from India to Australia, which will back Australia’s cost-containment measures.

Whilst the trade deal will back Australia’s cost-containment measures, weak IP laws could be an issue for drug manufacturers in Australia.

“India is a country with much weaker patent laws, and therefore generic medicines produced in the country carry high risks of patent infringements,” Fitch Solutions explained.

Aside from this, the Pharmaceutical Research and Manufacturers of America Special 301 Report also showed that patent law implementation in Australia is still weak. The country also does not have a system in which patent holders receive advance notice of applications for marketing approval of potentially patent-infringing products.

The lack of adequate patent holder notification increases the risks of marketing products that are potentially still covered by a patent, creating significant concerns for patent rights holders in the country. 

On the bright side, Fitch Solutions said there are still opportunities for multinational drugmakers in Australia. Even if the patented drugs’ share of the Australian market will continue to be weakened by generic drugs, it underscored that the Australian market will offer attractive commercial opportunities for drugmakers.

Follow the link for more news on

Pemindaian AI terkini meningkatkan diagnosa di Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital

Rumah sakit di Taiwan ini menggunakan teknologi endoskop yang dibantu AI untuk mendeteksi polip dan kamera resolusi tinggi untuk telemedis.

KFSHRC Saudi bertumpu pada inovasi untuk mentransformasi layanan kesehatan

Rumah sakit ini mempercepat adopsi teknologi baru untuk memposisikan dirinya sebagai pemimpin global di bidang kedokteran.

Angkor Hospital merencanakan pusat trauma untuk anak-anak

Fasilitas ini akan memiliki ICU, ruang gawat darurat, ruang operasi, dan bangsal bedah.

Bali International Hospital dan HK Asia Medical mendirikan pusat jantung baru

Fasilitas ini akan menawarkan diagnostik, operasi invasif minimal, dan perawatan pasca operasi.

Pasar pencitraan medis Indonesia diproyeksikan tumbuh 6,12% CAGR hingga 2030

Salah satu pendorong utama adalah peningkatan inisiatif yang dipimpin pemerintah.

Rumah Sakit Pusat Kamboja beralih ke adopsi teknologi untuk meningkatkan layanan jantung

Salah satu teknologi kunci mereka adalah mesin ECMO untuk mendukung hidup yang berkepanjangan dalam kondisi kritis.

Ekspor farmasi Indonesia diperkirakan tumbuh 7,7% CAGR hingga 2028

Berkat upaya pemerintah dan aturan investasi baru untuk meningkatkan produksi domestik.

Jepang dan Indonesia tandatangani MoU untuk pelatihan perawat dan pekerja perawatan

Kemitraan ini bertujuan membimbing tenaga kesehatan Indonesia agar memenuhi standar tenaga kerja profesional Jepang.

Pusat gigi nasional Singapura berada di garda terdepan layanan gigi digital

Teknologi pemindaian intraoralnya menggantikan metode pencetakan gigi tradisional.

Inovasi medis global dan solusi berbasis AI menjadi sorotan

Medical Taiwan 2024 menghadirkan 280 peserta dari 10 negara dan mendorong integrasi teknologi dalam layanan kesehatan.