HK requires tracking bracelets for home quarantined individuals | Healthcare Asia Magazine
, Hong Kong
336 views

HK requires tracking bracelets for home quarantined individuals

Quarantined residents will have to wear the bracelets starting 15 July.

Hong Kong will enforce tighter home isolation starting 15 July, requiring quarantined individuals to wear a tracking bracelet.

Health Secretary Lo Chung-mau said the tracking bracelet will enhance the effectiveness of the home quarantine arrangement. 

According to Lo, there are 12,000 individuals undergoing home quarantine in Hong Kong.

READ MORE: Stop the party! Gov’t prolongs social distancing rules until 13 July

Apart from requiring a tracking bracelet, the health secretary said the government will also introduce a “health code” system in its “LeaveHomeSafe” mobile app.

Under the system, individuals will be issued either a red or yellow code.

Red code will be given to those who will test positive for COVID via nucleic acid tests.

Whilst yellow code will be issued for inbound travellers placed under health observation who are allowed to leave their homes but should avoid high-risk places (restaurants) or places with high-risk groups (hospitals and elderly homes).

“By giving them a tracking bracelet and by giving them the red code, we hope that we will be able to enforce the home quarantine in a more effective way and try to prevent these people from causing community outbreaks,” Lo said.

“So by reducing the chance of them getting into the community, we will be able to reduce the transmission from our current level and get to a lower transmission rate of below one and with that, we will be able to reduce the total number of cases and protect our healthcare system,” he added.

Follow the link for more news on

Pemindaian AI terkini meningkatkan diagnosa di Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital

Rumah sakit di Taiwan ini menggunakan teknologi endoskop yang dibantu AI untuk mendeteksi polip dan kamera resolusi tinggi untuk telemedis.

KFSHRC Saudi bertumpu pada inovasi untuk mentransformasi layanan kesehatan

Rumah sakit ini mempercepat adopsi teknologi baru untuk memposisikan dirinya sebagai pemimpin global di bidang kedokteran.

Angkor Hospital merencanakan pusat trauma untuk anak-anak

Fasilitas ini akan memiliki ICU, ruang gawat darurat, ruang operasi, dan bangsal bedah.

Bali International Hospital dan HK Asia Medical mendirikan pusat jantung baru

Fasilitas ini akan menawarkan diagnostik, operasi invasif minimal, dan perawatan pasca operasi.

Pasar pencitraan medis Indonesia diproyeksikan tumbuh 6,12% CAGR hingga 2030

Salah satu pendorong utama adalah peningkatan inisiatif yang dipimpin pemerintah.

Rumah Sakit Pusat Kamboja beralih ke adopsi teknologi untuk meningkatkan layanan jantung

Salah satu teknologi kunci mereka adalah mesin ECMO untuk mendukung hidup yang berkepanjangan dalam kondisi kritis.

Ekspor farmasi Indonesia diperkirakan tumbuh 7,7% CAGR hingga 2028

Berkat upaya pemerintah dan aturan investasi baru untuk meningkatkan produksi domestik.

Jepang dan Indonesia tandatangani MoU untuk pelatihan perawat dan pekerja perawatan

Kemitraan ini bertujuan membimbing tenaga kesehatan Indonesia agar memenuhi standar tenaga kerja profesional Jepang.

Pusat gigi nasional Singapura berada di garda terdepan layanan gigi digital

Teknologi pemindaian intraoralnya menggantikan metode pencetakan gigi tradisional.

Inovasi medis global dan solusi berbasis AI menjadi sorotan

Medical Taiwan 2024 menghadirkan 280 peserta dari 10 negara dan mendorong integrasi teknologi dalam layanan kesehatan.