Why medical tourists prefer SEA healthcare: report | Healthcare Asia Magazine
, Southeast Asia
700 views

Why medical tourists prefer SEA healthcare: report

The advantages are affordability, shorter waiting times, and quality care.

Medical tourists from developed countries are choosing Southeast Asia markets as their destination for different treatments due to some benefits they can get by travelling to more affordable destinations, said IQVIA in a recent report.

One advantage of choosing to get medical services in Southeast Asia is affordability. For example, the study pointed out that US patients benefit from the reduction of treatment costs of 60%–80% in Malaysia, 25%–40% in Singapore, and 50%–75% in Thailand, depending on the treatment.

Aside from the US, patients from China are also going to Southeast Asia such as Thailand for IVF treatment, which saves them about 50%.

Another advantage is shorter waiting times as people in developed countries often wait longer and have delays in treatment. Sometimes the waiting times extend to months. 

The ideal choice for them is in Southeast Asia where waiting times are shorter and medical tourists even have treatment on the same day as their arrival.

The third advantage is access to quality care where Southeast Asian healthcare offers world-class medical facilities and renowned medical expertise. Some hospitals even have recognition from Joint Commission International (JCI) accreditation.

In Thailand alone, 48 hospitals are JCI-accredited, the highest in the region.

The fourth advantage is Southeast Asia offer new treatment or procedures that are unapproved and unavailable in developed countries.

For instance, Chinese patients prefer to get IVF treatment in Thailand due to strict regulations and gender selection rules for IVF treatment in China.
 

Pemindaian AI terkini meningkatkan diagnosa di Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital

Rumah sakit di Taiwan ini menggunakan teknologi endoskop yang dibantu AI untuk mendeteksi polip dan kamera resolusi tinggi untuk telemedis.

KFSHRC Saudi bertumpu pada inovasi untuk mentransformasi layanan kesehatan

Rumah sakit ini mempercepat adopsi teknologi baru untuk memposisikan dirinya sebagai pemimpin global di bidang kedokteran.

Angkor Hospital merencanakan pusat trauma untuk anak-anak

Fasilitas ini akan memiliki ICU, ruang gawat darurat, ruang operasi, dan bangsal bedah.

Bali International Hospital dan HK Asia Medical mendirikan pusat jantung baru

Fasilitas ini akan menawarkan diagnostik, operasi invasif minimal, dan perawatan pasca operasi.

Pasar pencitraan medis Indonesia diproyeksikan tumbuh 6,12% CAGR hingga 2030

Salah satu pendorong utama adalah peningkatan inisiatif yang dipimpin pemerintah.

Rumah Sakit Pusat Kamboja beralih ke adopsi teknologi untuk meningkatkan layanan jantung

Salah satu teknologi kunci mereka adalah mesin ECMO untuk mendukung hidup yang berkepanjangan dalam kondisi kritis.

Ekspor farmasi Indonesia diperkirakan tumbuh 7,7% CAGR hingga 2028

Berkat upaya pemerintah dan aturan investasi baru untuk meningkatkan produksi domestik.

Jepang dan Indonesia tandatangani MoU untuk pelatihan perawat dan pekerja perawatan

Kemitraan ini bertujuan membimbing tenaga kesehatan Indonesia agar memenuhi standar tenaga kerja profesional Jepang.

Pusat gigi nasional Singapura berada di garda terdepan layanan gigi digital

Teknologi pemindaian intraoralnya menggantikan metode pencetakan gigi tradisional.

Inovasi medis global dan solusi berbasis AI menjadi sorotan

Medical Taiwan 2024 menghadirkan 280 peserta dari 10 negara dan mendorong integrasi teknologi dalam layanan kesehatan.