APAC vitamins, dietary supplement market to grow 8% to 10% CAGR until 2027 | Healthcare Asia Magazine
, APAC
348 views
Photo by Anna Shvets: https://www.pexels.com/photo/photo-medication-pills-on-white-plastic-container-3683074/

APAC vitamins, dietary supplement market to grow 8% to 10% CAGR until 2027

This is driven by the concerns following community outbreaks and the pandemic.

Asia Pacific’s vitamins and dietary supplement market is expected to register a volume compound annual growth rate of 8% to 10% from 2022 to 2027 on the back of growing concerns over health and wellness.

In a report, GlobalData said the sector will see a rise in demand due to the number of community outbreaks due to the winter and as an effect of the pandemic, which boosted the need for vitamins C and D. 

“In an era marked by busy lifestyles, nutrient-depleted diets, and growing health concerns, dietary supplements have emerged as indispensable tools for promoting health, wellness, and vitality. These consumers increasingly prioritize preventive healthcare and seek natural solutions to support their well-being,” said Priyanka Jain, Consumer Analyst at GlobalData.

ALSO READ: Singapore’s health data bill mandates regulated information sharing

Jain, however, said that in take of dietary supplements without consulting healthcare professionals may cause harm, noting that there is a lack of clarity in the recommended quantity of vitamins to consumers.

She noted that the Philippines’ Food and Drug Administration has recently released a new regulation for vitamin and mineral daily intake levels to address overconsumption concerns.

“At the same time, dietary supplement manufacturers are facing many obstacles in ensuring the safety, efficacy, and compliance of their products. The growth of the sector will be inhibited by the ambiguous and unclear information provided to consumers, whether it pertains to the ingredients used in the supplements or their potential side effects,” she said.

 

Pemindaian AI terkini meningkatkan diagnosa di Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital

Rumah sakit di Taiwan ini menggunakan teknologi endoskop yang dibantu AI untuk mendeteksi polip dan kamera resolusi tinggi untuk telemedis.

KFSHRC Saudi bertumpu pada inovasi untuk mentransformasi layanan kesehatan

Rumah sakit ini mempercepat adopsi teknologi baru untuk memposisikan dirinya sebagai pemimpin global di bidang kedokteran.

Angkor Hospital merencanakan pusat trauma untuk anak-anak

Fasilitas ini akan memiliki ICU, ruang gawat darurat, ruang operasi, dan bangsal bedah.

Bali International Hospital dan HK Asia Medical mendirikan pusat jantung baru

Fasilitas ini akan menawarkan diagnostik, operasi invasif minimal, dan perawatan pasca operasi.

Pasar pencitraan medis Indonesia diproyeksikan tumbuh 6,12% CAGR hingga 2030

Salah satu pendorong utama adalah peningkatan inisiatif yang dipimpin pemerintah.

Rumah Sakit Pusat Kamboja beralih ke adopsi teknologi untuk meningkatkan layanan jantung

Salah satu teknologi kunci mereka adalah mesin ECMO untuk mendukung hidup yang berkepanjangan dalam kondisi kritis.

Ekspor farmasi Indonesia diperkirakan tumbuh 7,7% CAGR hingga 2028

Berkat upaya pemerintah dan aturan investasi baru untuk meningkatkan produksi domestik.

Jepang dan Indonesia tandatangani MoU untuk pelatihan perawat dan pekerja perawatan

Kemitraan ini bertujuan membimbing tenaga kesehatan Indonesia agar memenuhi standar tenaga kerja profesional Jepang.

Pusat gigi nasional Singapura berada di garda terdepan layanan gigi digital

Teknologi pemindaian intraoralnya menggantikan metode pencetakan gigi tradisional.

Inovasi medis global dan solusi berbasis AI menjadi sorotan

Medical Taiwan 2024 menghadirkan 280 peserta dari 10 negara dan mendorong integrasi teknologi dalam layanan kesehatan.