Majority in APAC prioritise sustainable healthcare amidst climate change | Healthcare Asia Magazine
, APAC
Photo from shutterstock

Majority in APAC prioritise sustainable healthcare amidst climate change

Nearly nine in ten recognised the interconnectivity between climate impact and health.

Around seven in 10 of respondents from the Asia-Pacific (APAC) region perceived sustainable health practices as an urgent priority, according to a Royal Philips report.

The report revealed that a majority (85%) of APAC respondents acknowledged the importance of adopting sustainable healthcare practices.

In line with this, nearly nine in ten recognised the interconnectivity between climate impact and health, whilst 49% believed combatting climate change and the negative impact of carbon dioxide emissions and hazardous waste as the top reasons they find sustainable healthcare important.

However, only 15% noted that these practices were being widely adopted in their respective countries.

When asked about their own adoption of sustainable healthcare practices, 36% perceived higher upfront costs as a top barrier.

Meanwhile, other challenges include data privacy and security concerns with digital technology and established habits making it difficult to adopt new practices.

“Whilst people recognise the vital role of environmentally sustainable initiatives in fostering long-term health and well-being, the gap between awareness and implementation calls for immediate attention,” Peter Quinlan, Managing Director of Philips APAC, said.

“As a healthcare industry, it is imperative that we harness these insights to drive meaningful change to forge a path where commitment towards sustainable healthcare aligns seamlessly with action,” Quinlan added.

 

Pemindaian AI terkini meningkatkan diagnosa di Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital

Rumah sakit di Taiwan ini menggunakan teknologi endoskop yang dibantu AI untuk mendeteksi polip dan kamera resolusi tinggi untuk telemedis.

KFSHRC Saudi bertumpu pada inovasi untuk mentransformasi layanan kesehatan

Rumah sakit ini mempercepat adopsi teknologi baru untuk memposisikan dirinya sebagai pemimpin global di bidang kedokteran.

Angkor Hospital merencanakan pusat trauma untuk anak-anak

Fasilitas ini akan memiliki ICU, ruang gawat darurat, ruang operasi, dan bangsal bedah.

Bali International Hospital dan HK Asia Medical mendirikan pusat jantung baru

Fasilitas ini akan menawarkan diagnostik, operasi invasif minimal, dan perawatan pasca operasi.

Pasar pencitraan medis Indonesia diproyeksikan tumbuh 6,12% CAGR hingga 2030

Salah satu pendorong utama adalah peningkatan inisiatif yang dipimpin pemerintah.

Rumah Sakit Pusat Kamboja beralih ke adopsi teknologi untuk meningkatkan layanan jantung

Salah satu teknologi kunci mereka adalah mesin ECMO untuk mendukung hidup yang berkepanjangan dalam kondisi kritis.

Ekspor farmasi Indonesia diperkirakan tumbuh 7,7% CAGR hingga 2028

Berkat upaya pemerintah dan aturan investasi baru untuk meningkatkan produksi domestik.

Jepang dan Indonesia tandatangani MoU untuk pelatihan perawat dan pekerja perawatan

Kemitraan ini bertujuan membimbing tenaga kesehatan Indonesia agar memenuhi standar tenaga kerja profesional Jepang.

Pusat gigi nasional Singapura berada di garda terdepan layanan gigi digital

Teknologi pemindaian intraoralnya menggantikan metode pencetakan gigi tradisional.

Inovasi medis global dan solusi berbasis AI menjadi sorotan

Medical Taiwan 2024 menghadirkan 280 peserta dari 10 negara dan mendorong integrasi teknologi dalam layanan kesehatan.