How can the pneumonia testing market curb its barriers to meet rising demand? | Healthcare Asia Magazine
, APAC
Photo from Anna Shvets on Pexels

How can the pneumonia testing market curb its barriers to meet rising demand?

Limited healthcare infrastructure and budget constraints serve as challenges impeding the market’s growth.

The global pneumonia testing market is expected to grow by $807.5m at a compound annual growth rate (CAGR) of 5.69% until 2028, however, poor healthcare infrastructure poses a challenge impeding its expansion.

A report by Technavio revealed that limited healthcare infrastructure and budget constraints, particularly in developing countries, hinder the widespread use of advanced medical devices for pneumonia testing.

“Countries like India, China, and Brazil face healthcare challenges, including disparities in access to resources and increased patient dissatisfaction,” The report said.

Moreover, the lack of research and development in cost-effective technologies and devices further hinders the market’s growth, with inadequate infrastructure and services resulting in lower quality treatment and life expectancy.

Meanwhile, the market also faces challenges in providing accurate and timely diagnoses, with current tests such as chest X-rays and blood tests posing limitations.

“Culture and sensitivity tests take time, whilst rapid tests may not be sensitive enough. Additionally, point-of-care tests for specific pathogens are not widely available,” The report added.

According to Technavio, research and development efforts must focus on developing testing methods that are more accurate and faster, including molecular and biomarker-based tests, with such advancements potentially improving patient outcomes and reducing costs.

Overall, the market is driven by a rising prevalence of pneumonia, particularly in the elderly and those with underlying health conditions, the growing awareness of early diagnosis and treatment, and diagnostic technology advancements.

 

Pemindaian AI terkini meningkatkan diagnosa di Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital

Rumah sakit di Taiwan ini menggunakan teknologi endoskop yang dibantu AI untuk mendeteksi polip dan kamera resolusi tinggi untuk telemedis.

KFSHRC Saudi bertumpu pada inovasi untuk mentransformasi layanan kesehatan

Rumah sakit ini mempercepat adopsi teknologi baru untuk memposisikan dirinya sebagai pemimpin global di bidang kedokteran.

Angkor Hospital merencanakan pusat trauma untuk anak-anak

Fasilitas ini akan memiliki ICU, ruang gawat darurat, ruang operasi, dan bangsal bedah.

Bali International Hospital dan HK Asia Medical mendirikan pusat jantung baru

Fasilitas ini akan menawarkan diagnostik, operasi invasif minimal, dan perawatan pasca operasi.

Pasar pencitraan medis Indonesia diproyeksikan tumbuh 6,12% CAGR hingga 2030

Salah satu pendorong utama adalah peningkatan inisiatif yang dipimpin pemerintah.

Rumah Sakit Pusat Kamboja beralih ke adopsi teknologi untuk meningkatkan layanan jantung

Salah satu teknologi kunci mereka adalah mesin ECMO untuk mendukung hidup yang berkepanjangan dalam kondisi kritis.

Ekspor farmasi Indonesia diperkirakan tumbuh 7,7% CAGR hingga 2028

Berkat upaya pemerintah dan aturan investasi baru untuk meningkatkan produksi domestik.

Jepang dan Indonesia tandatangani MoU untuk pelatihan perawat dan pekerja perawatan

Kemitraan ini bertujuan membimbing tenaga kesehatan Indonesia agar memenuhi standar tenaga kerja profesional Jepang.

Pusat gigi nasional Singapura berada di garda terdepan layanan gigi digital

Teknologi pemindaian intraoralnya menggantikan metode pencetakan gigi tradisional.

Inovasi medis global dan solusi berbasis AI menjadi sorotan

Medical Taiwan 2024 menghadirkan 280 peserta dari 10 negara dan mendorong integrasi teknologi dalam layanan kesehatan.