What lies ahead for the central nervous system stimulant drugs market? | Healthcare Asia Magazine
, APAC
Photo from Envato

What lies ahead for the central nervous system stimulant drugs market?

Third-generation drugs drive its expansion, though potential side effects could hinder further growth.

The global central nervous system (CNS) stimulant drugs market is projected to rise by $6.48b until 2027 at an estimated compound annual growth rate (CAGR) of 5.8%.

A report by Technavio revealed that the market is being driven by an increase in CNS disorders whilst witnessing a trend towards new-generation drugs.

“Third-generation anti-epileptic drugs, such as rufinamide, eslicarbazepine, retigabine, and lacosamide, have emerged. These drugs offer even fewer side effects and broader therapeutic ranges, leading to a higher uptake,” it said.

However, potential side effects may impede the market’s growth.

Medication for Attention-Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), such as methylphenidates are associated with issues involving heart and liver damage, strokes, and epilepsy amongst others.

Meanwhile, narcolepsy drugs at high doses, such as amphetamines, can potentially lead to brain injury and neurotoxicity.

“Additionally, stimulants are frequently abused, resulting in health risks such as cardiovascular complications, seizures, and structural brain changes,” the report added.

Overall, the market is experiencing notable growth in healthcare services related to child and adolescent psychiatry, sleep apnea, and other sleep disorders due to an increasing demand for effective treatments.

Moreover, the market prioritises expanding clinical coverage and addressing needs in CNS stimulant therapies, focusing on strategies such as collaborations, acquisitions, and product development.

 

Pemindaian AI terkini meningkatkan diagnosa di Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital

Rumah sakit di Taiwan ini menggunakan teknologi endoskop yang dibantu AI untuk mendeteksi polip dan kamera resolusi tinggi untuk telemedis.

KFSHRC Saudi bertumpu pada inovasi untuk mentransformasi layanan kesehatan

Rumah sakit ini mempercepat adopsi teknologi baru untuk memposisikan dirinya sebagai pemimpin global di bidang kedokteran.

Angkor Hospital merencanakan pusat trauma untuk anak-anak

Fasilitas ini akan memiliki ICU, ruang gawat darurat, ruang operasi, dan bangsal bedah.

Bali International Hospital dan HK Asia Medical mendirikan pusat jantung baru

Fasilitas ini akan menawarkan diagnostik, operasi invasif minimal, dan perawatan pasca operasi.

Pasar pencitraan medis Indonesia diproyeksikan tumbuh 6,12% CAGR hingga 2030

Salah satu pendorong utama adalah peningkatan inisiatif yang dipimpin pemerintah.

Rumah Sakit Pusat Kamboja beralih ke adopsi teknologi untuk meningkatkan layanan jantung

Salah satu teknologi kunci mereka adalah mesin ECMO untuk mendukung hidup yang berkepanjangan dalam kondisi kritis.

Ekspor farmasi Indonesia diperkirakan tumbuh 7,7% CAGR hingga 2028

Berkat upaya pemerintah dan aturan investasi baru untuk meningkatkan produksi domestik.

Jepang dan Indonesia tandatangani MoU untuk pelatihan perawat dan pekerja perawatan

Kemitraan ini bertujuan membimbing tenaga kesehatan Indonesia agar memenuhi standar tenaga kerja profesional Jepang.

Pusat gigi nasional Singapura berada di garda terdepan layanan gigi digital

Teknologi pemindaian intraoralnya menggantikan metode pencetakan gigi tradisional.

Inovasi medis global dan solusi berbasis AI menjadi sorotan

Medical Taiwan 2024 menghadirkan 280 peserta dari 10 negara dan mendorong integrasi teknologi dalam layanan kesehatan.