What factors can restrain bio-detection market growth? | Healthcare Asia Magazine
, APAC
Photo from Envato

What factors can restrain bio-detection market growth?

The global bio-detection market is poised to grow at a CAGR of 15.2%.

A lack of knowledge and resources for disease prevention, tight financial means, and insufficient infrastructure, contributing to the prevalence of infectious diseases are the barriers holding back the potential of the global bio-detection market, according to a report by Technavio.

The report revealed that the global bio-detection market is positioned to rise by $16.84b until 2028 at an estimated compound annual growth rate (CAGR) of 15.2%.

“Countries such as Afghanistan and Bangladesh struggle with outdated technology and inadequate policies for delivering healthcare services. The stigma surrounding conditions like sexually transmitted diseases (STDs) further discourages testing and treatment,” the report said.

Moreover, the market is burdened by the high cost of biodetection instruments and the need for continuous innovation to keep up with emerging threats.

Technologies such as microfluidics-based and electrochemiluminescence-based biodetectors may have a leading presence in the market, yet barriers persist in detecting low-level agents and achieving lower detection limits.

“These challenges, including high mortality and morbidity rates, a shortage of skilled healthcare personnel, and inadequate healthcare systems, will hinder the expansion of the global bio-detection market during the forecast period,” the report added.

Pemindaian AI terkini meningkatkan diagnosa di Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital

Rumah sakit di Taiwan ini menggunakan teknologi endoskop yang dibantu AI untuk mendeteksi polip dan kamera resolusi tinggi untuk telemedis.

KFSHRC Saudi bertumpu pada inovasi untuk mentransformasi layanan kesehatan

Rumah sakit ini mempercepat adopsi teknologi baru untuk memposisikan dirinya sebagai pemimpin global di bidang kedokteran.

Angkor Hospital merencanakan pusat trauma untuk anak-anak

Fasilitas ini akan memiliki ICU, ruang gawat darurat, ruang operasi, dan bangsal bedah.

Bali International Hospital dan HK Asia Medical mendirikan pusat jantung baru

Fasilitas ini akan menawarkan diagnostik, operasi invasif minimal, dan perawatan pasca operasi.

Pasar pencitraan medis Indonesia diproyeksikan tumbuh 6,12% CAGR hingga 2030

Salah satu pendorong utama adalah peningkatan inisiatif yang dipimpin pemerintah.

Rumah Sakit Pusat Kamboja beralih ke adopsi teknologi untuk meningkatkan layanan jantung

Salah satu teknologi kunci mereka adalah mesin ECMO untuk mendukung hidup yang berkepanjangan dalam kondisi kritis.

Ekspor farmasi Indonesia diperkirakan tumbuh 7,7% CAGR hingga 2028

Berkat upaya pemerintah dan aturan investasi baru untuk meningkatkan produksi domestik.

Jepang dan Indonesia tandatangani MoU untuk pelatihan perawat dan pekerja perawatan

Kemitraan ini bertujuan membimbing tenaga kesehatan Indonesia agar memenuhi standar tenaga kerja profesional Jepang.

Pusat gigi nasional Singapura berada di garda terdepan layanan gigi digital

Teknologi pemindaian intraoralnya menggantikan metode pencetakan gigi tradisional.

Inovasi medis global dan solusi berbasis AI menjadi sorotan

Medical Taiwan 2024 menghadirkan 280 peserta dari 10 negara dan mendorong integrasi teknologi dalam layanan kesehatan.