Here’s the deal on the implementation of Indonesia’s health insurance scheme | Healthcare Asia Magazine
, Indonesia

Here’s the deal on the implementation of Indonesia’s health insurance scheme

Zamzam Noerzen Djaelani, director of Awal Bros Hospital, will give an overview.

With diverse experience working in the healthcare sector in Indonesia, Dr. Zamzam believes in being driven by making a great impact.

A medical doctor currently studying MBA at the Aalto University of Finland, Dr. Zamzam has also worked in the fields of health insurance and hospital management.

He has also been involved in vector control programs for malaria in the Sumba island, as well as managing Newmont CSR for their mining site.

Dr. Zamzam is part of the panel that will talk about Piecing Together Indonesia’s Fragmented Healthcare at the Jakarta leg of the inaugural Healthcare Asia Forum 2016. Here’s more about Zamzam:

HCA: What are your previous experiences and positions held that contributed to who you are today as a healthcare practitioner?

Involved in the health insurance business in Indonesia, providing services to one of our national major client and manage a hospital under Awal Bros Hospital Group. On the non-profit side I've been involved in public health programs together with International SOS-Newmont, improving neonatal and maternal health activities with Save The Children - USAID. On a short stint, development of addiction medicine module for addiction care working group financed by the European Union is one of most satisfying academic activities i had.

HCA: What are your key healthcare philosophies and ideologies?

Healthcare should be a service of quality with reasonable price (both from customer and provider side) so that private sector could involved actively. Policy maker should always drive an open and competitive environment. This will make the customer higher freedom to choose the service they paid for. In the end this will contribute to improve the over all quality.

HCA: Can you give us a glimpse of what you will talk about at the 2016 Healthcare Asia Forum?

We will discuss insight in dealing with government national health insurance on the implementation side, the payment, how the market has change, the people behaviour upon this health insurance scheme, demand of coordination of benefit with the commercial insurance.
 

Pemindaian AI terkini meningkatkan diagnosa di Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital

Rumah sakit di Taiwan ini menggunakan teknologi endoskop yang dibantu AI untuk mendeteksi polip dan kamera resolusi tinggi untuk telemedis.

KFSHRC Saudi bertumpu pada inovasi untuk mentransformasi layanan kesehatan

Rumah sakit ini mempercepat adopsi teknologi baru untuk memposisikan dirinya sebagai pemimpin global di bidang kedokteran.

Angkor Hospital merencanakan pusat trauma untuk anak-anak

Fasilitas ini akan memiliki ICU, ruang gawat darurat, ruang operasi, dan bangsal bedah.

Bali International Hospital dan HK Asia Medical mendirikan pusat jantung baru

Fasilitas ini akan menawarkan diagnostik, operasi invasif minimal, dan perawatan pasca operasi.

Pasar pencitraan medis Indonesia diproyeksikan tumbuh 6,12% CAGR hingga 2030

Salah satu pendorong utama adalah peningkatan inisiatif yang dipimpin pemerintah.

Rumah Sakit Pusat Kamboja beralih ke adopsi teknologi untuk meningkatkan layanan jantung

Salah satu teknologi kunci mereka adalah mesin ECMO untuk mendukung hidup yang berkepanjangan dalam kondisi kritis.

Ekspor farmasi Indonesia diperkirakan tumbuh 7,7% CAGR hingga 2028

Berkat upaya pemerintah dan aturan investasi baru untuk meningkatkan produksi domestik.

Jepang dan Indonesia tandatangani MoU untuk pelatihan perawat dan pekerja perawatan

Kemitraan ini bertujuan membimbing tenaga kesehatan Indonesia agar memenuhi standar tenaga kerja profesional Jepang.

Pusat gigi nasional Singapura berada di garda terdepan layanan gigi digital

Teknologi pemindaian intraoralnya menggantikan metode pencetakan gigi tradisional.

Inovasi medis global dan solusi berbasis AI menjadi sorotan

Medical Taiwan 2024 menghadirkan 280 peserta dari 10 negara dan mendorong integrasi teknologi dalam layanan kesehatan.