Chart of the Week: Check out how ASEAN medical devices is facing a surplus bubble | Healthcare Asia Magazine
, Singapore

Chart of the Week: Check out how ASEAN medical devices is facing a surplus bubble

Trade liberalisation is causing supply to skyrocket, analysts say.

Looser trade has cemented the Southeast Asian region’s reputation as a medical device distribution centre, amassing a trade surplus reaching USD3.1b the previous year.

According to a report by BMI Research, surpluses for Singapore, Malaysia, Philippines and Vietnam however, were offset by deficits for other ASEAN members, notably Indonesia.

“We note that the trade surpluses for Malaysia and Singapore have grown at a 2010-2015 CAGR of more than 20%. This reflects growing distribution and manufacturing activity by medical device multinationals,” the report noted.

In Singapore, BMI Research said the government has been active in promoting the local manufacturing industry establishing the Centre for Biomedical Material Applications & Technology (BIOMAT) as early as 1995.

“Government incentives to attract companies to locate their manufacturing operations in Singapore include a tax-relief period when companies start up, a low rate of corporation tax, R&D and manufacturing grants and grants for training staff at new manufacturing sites,” BMI Research added.

The Malaysian Investment Development Authority (MIDA) is also promoting areas such as electrodiagnostic equipment, cardiovascular devices and orthopaedics.

“Meanwhile the trade balance for the Philippines and Vietnam has moved from deficit to surplus due to manufacturing activities within the consumables product area, notably syringes and needles for the Philippines, and catheters & cannulae for Vietnam. Multinationals with manufacturing operations include B. Braun and Terumo,” the report added.
 

Pemindaian AI terkini meningkatkan diagnosa di Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital

Rumah sakit di Taiwan ini menggunakan teknologi endoskop yang dibantu AI untuk mendeteksi polip dan kamera resolusi tinggi untuk telemedis.

KFSHRC Saudi bertumpu pada inovasi untuk mentransformasi layanan kesehatan

Rumah sakit ini mempercepat adopsi teknologi baru untuk memposisikan dirinya sebagai pemimpin global di bidang kedokteran.

Angkor Hospital merencanakan pusat trauma untuk anak-anak

Fasilitas ini akan memiliki ICU, ruang gawat darurat, ruang operasi, dan bangsal bedah.

Bali International Hospital dan HK Asia Medical mendirikan pusat jantung baru

Fasilitas ini akan menawarkan diagnostik, operasi invasif minimal, dan perawatan pasca operasi.

Pasar pencitraan medis Indonesia diproyeksikan tumbuh 6,12% CAGR hingga 2030

Salah satu pendorong utama adalah peningkatan inisiatif yang dipimpin pemerintah.

Rumah Sakit Pusat Kamboja beralih ke adopsi teknologi untuk meningkatkan layanan jantung

Salah satu teknologi kunci mereka adalah mesin ECMO untuk mendukung hidup yang berkepanjangan dalam kondisi kritis.

Ekspor farmasi Indonesia diperkirakan tumbuh 7,7% CAGR hingga 2028

Berkat upaya pemerintah dan aturan investasi baru untuk meningkatkan produksi domestik.

Jepang dan Indonesia tandatangani MoU untuk pelatihan perawat dan pekerja perawatan

Kemitraan ini bertujuan membimbing tenaga kesehatan Indonesia agar memenuhi standar tenaga kerja profesional Jepang.

Pusat gigi nasional Singapura berada di garda terdepan layanan gigi digital

Teknologi pemindaian intraoralnya menggantikan metode pencetakan gigi tradisional.

Inovasi medis global dan solusi berbasis AI menjadi sorotan

Medical Taiwan 2024 menghadirkan 280 peserta dari 10 negara dan mendorong integrasi teknologi dalam layanan kesehatan.