The doctor is online: Singaporeans prefer virtual physician check-ups over face-to-face consultations | Healthcare Asia Magazine
, Singapore

The doctor is online: Singaporeans prefer virtual physician check-ups over face-to-face consultations

3 in 4 said they would prefer self-directed healthcare.

More Singaporeans are preferring to forego their usual doctor checkups in favor of virtual consultations as provided by innovative healthcare apps.

According to a report by Accenture, consumers are ready to accept self-directed healthcare driven by digital technologies, with more than half (54%) willing to use virtual-care technologies as a replacement for a face-to-face healthcare visit.

Additionally, more than three-quarters (78%) said they trust themselves to take charge of their own health, and nearly the same number (74%) said they want more options for self-managing their care.

“For example, four in five Singaporean respondents (80 per cent) said they would use a virtual assistant—a solution that draws on advances in artificial intelligence to help a consumer manage more of their healthcare themselves,” the report said.

Meanwhile, the report also said there are signs of a sizable gulf between patient expectations in Singapore and the health services they received: only one-fifth (19%) of respondents in Singapore said they were ‘very satisfied’ with their quality of care, and even fewer (14%) said they were ‘very satisfied’ with the convenience of services.

“The report also notes that consumers in Singapore are most willing to adopt digitally enabled changes to the healthcare system that can improve: the time spent in waiting rooms (cited by 63 per cent of respondents) and the time it takes to get an appointment (cited by 44 per cent),” the report added.

Pemindaian AI terkini meningkatkan diagnosa di Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital

Rumah sakit di Taiwan ini menggunakan teknologi endoskop yang dibantu AI untuk mendeteksi polip dan kamera resolusi tinggi untuk telemedis.

KFSHRC Saudi bertumpu pada inovasi untuk mentransformasi layanan kesehatan

Rumah sakit ini mempercepat adopsi teknologi baru untuk memposisikan dirinya sebagai pemimpin global di bidang kedokteran.

Angkor Hospital merencanakan pusat trauma untuk anak-anak

Fasilitas ini akan memiliki ICU, ruang gawat darurat, ruang operasi, dan bangsal bedah.

Bali International Hospital dan HK Asia Medical mendirikan pusat jantung baru

Fasilitas ini akan menawarkan diagnostik, operasi invasif minimal, dan perawatan pasca operasi.

Pasar pencitraan medis Indonesia diproyeksikan tumbuh 6,12% CAGR hingga 2030

Salah satu pendorong utama adalah peningkatan inisiatif yang dipimpin pemerintah.

Rumah Sakit Pusat Kamboja beralih ke adopsi teknologi untuk meningkatkan layanan jantung

Salah satu teknologi kunci mereka adalah mesin ECMO untuk mendukung hidup yang berkepanjangan dalam kondisi kritis.

Ekspor farmasi Indonesia diperkirakan tumbuh 7,7% CAGR hingga 2028

Berkat upaya pemerintah dan aturan investasi baru untuk meningkatkan produksi domestik.

Jepang dan Indonesia tandatangani MoU untuk pelatihan perawat dan pekerja perawatan

Kemitraan ini bertujuan membimbing tenaga kesehatan Indonesia agar memenuhi standar tenaga kerja profesional Jepang.

Pusat gigi nasional Singapura berada di garda terdepan layanan gigi digital

Teknologi pemindaian intraoralnya menggantikan metode pencetakan gigi tradisional.

Inovasi medis global dan solusi berbasis AI menjadi sorotan

Medical Taiwan 2024 menghadirkan 280 peserta dari 10 negara dan mendorong integrasi teknologi dalam layanan kesehatan.